Jumat, 01 Januari 2010

Presiden SBY Diusulkan Beri Keterangan di Pansus Century

Presiden SBY Diusulkan Beri Keterangan di Pansus Century
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).
Sabtu, 2 Januari 2010 | 12:32 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Pansus Angket Bank Century asal Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengusulkan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi salah satu narasumber yang akan dihadirkan untuk memberikan keterangan di hadapan panitia angket. Hal itu akan diusulkan Eva dalam pleno internal pansus yang akan kembali memulai kerjanya pada Senin (4/1/2010).

"Presiden harus datang juga memberikan keterangan karena pembantunya berantem sendiri. Saya akan usulkan di rapat internal pansus hari Senin. Semoga disetujui," kata Eva kepada Kompas.com, Sabtu (2/1/2010).

Menurut Eva, keterangan Presiden menjadi penting untuk meluruskan sejumlah hal yang masih simpang siur. Di antaranya mengenai urgensi kehadiran Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) Marsillam Simanjuntak dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) saat mengambil keputusan bail out Century.

"Marsillam katanya datang disuruh Presiden. Tapi kemudian, juru bicara Presiden bilang tidak pernah menyuruh. Kemudian, Menkeu dalam keterangan persnya bilang selalu lapor Presiden. Jadi, hanya Presiden yang bisa mengklarifikasi ini," kata Eva.

Selain itu, pansus juga akan diusulkan untuk "terjun bebas" dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang dihadirkan. Hal ini untuk mempercepat proses dan mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Selama ini, pansus menetapkan dua tujuan kerjanya, yaitu menilik apakah kebijakan bail out memiliki dasar hukum dan mencari tahu arah aliran dana ke bank tersebut. "Selama ini kan selalu tematis. Tematis oke, tapi jangan terjebak prosedural. Biarkan teman-teman menggali hal lain di luar teman," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar