Senin, 19 Oktober 2009

Tolak SBY, Sri Bintang Pamungkas Tak Bisa Dekati MPR

Selasa, 20 Oktober 2009 | 10:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi penolakan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih terus terjadi pada hari pelantikannya, Selasa (20/10). Pada pukul 10.20, mantan aktivis prodemokrasi, Sri Bintang Pamungkas, bersama Aliansi Rakyat Bergerak mendatangi Gedung MPR untuk menyampaikan penolakannya terhadap pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI.

Sri Bintang bersama sekitar 30 anggota Aliansi Rakyat Bergerak berencana menggelar aksi tepat di depan Gedung MPR. Namun, sebelum sampai di lokasi, mereka dihalangi oleh puluhan aparat kepolisian yang berada di sekitar Restoran Pulau Dua, Senayan.

Kepada wartawan, mantan aktivis ini menyatakan sejumlah alasan penolakannya terhadap terpilihnya SBY sebagai Presiden RI. Menurutnya, proses terpilihnya SBY sebagai presiden tidak mewakili suara rakyat yang sesungguhnya. "SBY hanya menang suara sebanyak 27 persen. Yang terbanyak suara golput, 51 persen. Ini suara rakyat sebenarnya," kata Sri Bintang.

Ia juga menyindir pengamanan yang terlampau ketat dalam pelantikan hari ini. "Jelas ini ada ketakutan dari SBY bahwa akan ada penggagalan dari unsur-unsur masyarakat," ungkapnya.

Setelah mendapat penolakan dari kepolisian dengan alasan ruas jalan di depan Gedung MPR masih ditutup, Sri Bintang bersama rombongan berencana menunda aksi hingga ruas jalan tersebut kembali dibuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar