KERINCI, KOMPAS.com - Pada malam pergantian tahun baru 2009-2010, jumlah pendaki yang mendaki dan menghabiskan malam tahun barunya di Gunung Kerinci hanya 213 orang. Padahal, pihak pengelola memperkirakan jumlah pendaki pada malam tahun baru akan membludak, sebab sejak pertengahan 2008 hingga Agustus 2009, Gunung Kerinci ditutup untuk kegiatan pendakian.
Sedikitnya jumlah pendaki yang naik karena faktor cuaca yang tidak mendukung. Menurut Jaliji dan Giono, dua petugas Resor Gunung Kerinci, Jumat (1/1/2010), jumlah pendaki yang naik selama tanggal 26 Desember-1 Januari pagi, hanya 213 orang. Sebanyak 147 pendaki naik sehari menjelang pergantian tahun. Jumlah ini tidak sebanyak dua tahun lalu, yang mencapai 300 orang lebih.
"Biasanya, apabila pergantian tahun, dan saat Gunung Kerinci dalam status normal, jumlah pendaki yang merayakan tahun baru di sini bisa mencapai 1.000 orang," ujar Giono.
Akan tetapi, karena cuaca yang buruk, seperti sering hujan, membuat pendaki mengurungkan niatnya. Penyebab lainnya, banyak pendaki di luar Jambi, yang belum tahu bahwa Gunung Kerinci sudah boleh didaki kembali, meski hanya sampai pos (shalter) tiga, tidak sampai puncaknya. Sebab, status Gunung Kerinci masih waspada.
Status waspada inilah, tambah Jaliji, yang membuat warga Kerinci yang biasanya bermalam tahun baruan di Gunung Kerinci, memilih tidak mendakai atau mendaki gunung yang lain, seperti Gunung Tujuh. Sel ain itu, hujan deras dan badai angin yang terjadi sejak Kamis (31/12) malam hingga Jumat dini hari (1/1), membuat pendaki tidak bisa melakukan kegiatan di area kemah mereka saat malam pergantian tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar